Paskibra

Saya ditunjuk untuk mengikuti pemilihan  calon anggota paskibra. Dari Sekolah, ditunjuk 3 orang,  selain saya ada Irvantono dan Farida.
Pemilihan dilakukan untuk mendapat peserta terbaik yang akan dikirim ke Surabaya, sebagai wakil dari Kota Probolinggo. Selanjutnya di Surabaya nanti akan diseleksi lagi untuk mendapatkan dua orang terbaik dan akan dikirm ke Jakarta mewakili Jawa Timur. Saya dan dua kawan sekolah tadi kalah tinggi dibanding peserta lain, kami harus mengakui keunggulan mereka. Saya gagal dan kecewa tidak bisa mewakili ke Surabaya. Tapi kami masih bisa bernafas lega karena terpilih sebagai Anggota Paskibra di Kota Probolinggo.
Menjelang bulan Agustus 1975, adalah hari-hari yang berat untuk seorang angota Paskibra, mendekati hari H, latihan dan latihan  terus dilakukan dengan keras dan disiplin. Kami menngunakan topi yang sampingnya ada penutup telinga, untuk menahan panas, mirip topi romusha jaman Jepang itu


0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

RINGKASAN TULISAN

Kisah dalam Blog ini saya mulai dari saat kecil saya. Peristiwa yang tidak bisa saya lupakan adalah hujan abu, ketika gunung agung di Bali meletus, ini membuat desa saya selama 3 hari 3 malam serasa malam, karena gelap terus sepanjang hari. Peristiwa G-30-S PKI adalah peristiwa berikutnya yg pernah saya alami dan terasa miris dan memilukan.

Sekolah SMP saya letaknya disebelah barat lapangan besaran. Luasnya hampir dua kali lapangan sepak bola. Di sebelah barat lapangan itu ada bangunan tua, bekas rumah atau kantor pejabat pemerintah Hindia belanda. Disana bangunan SMP saya itu berada.

Siswi baru itu ternyata pindahan dari sekolah lain. Sopan dalam bicara, santun dalam bersikap. Putih bersih kulitnya. Teman saya memberi julukan si Mutiara dari Masamba. Di bagian ini saya curahkan betapa cinta itu memberi energi yang luar biasa.

Dibagian cerita ini, saya merasakan begitu bahagia. Masa SMA adalah masa terindah. Agaknya saya berbeda dengan yang lain, karena di saat ini biasanya cinta itu tumbuh. Namun saya merasakan keberhasilan yang lain selain cinta. Bagi saya, cinta itu masih melekat dari masa sebelum ini.

Jatuh dan bangun dalam kehidupan saya rasakan disini. Sampai saya punya pendangan bahwa kebanggaan saya bukan karena tidak pernah gagal, tapi kebanggaan saya adalah bagaimana bisa bangkit setiap kali jatuh.

Adalah tulisan Prof. Andi Hakim Nasution, intinya menceriterakan bahwa di IPB ternyata tidak sedikit anak yang gak mampu dalam segi biaya seperti saya. Tulisan ini dikutip dari Majalah TEMPO 24 Januari 1976.

Adalah kumpulan kata mutiara cinta, ada sekitar 105 pasal. Anda dapat menambahkan kata mutiara cinta milik anda disini, kalau pengin lihat hasilnya Klik disini.

Blogger Template by Blogcrowds